Kamis, 26 Maret 2020

Analisis Produktivitas


NAMA   : Ayahwa Kopi
NIM        : 0904044454
KELAS   : A4
MK         : ANALISIS PRODUKTIVITAS

          
BAB I
PRODUKTIVITAS

A.PENGERTIAN PRODUKTIVITAS
    Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.Produktivitas dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi, produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.

B.Siklus produktivitas
     siklus produktivitas merupakan salah satu konsep produktivitas yang membahas upaya peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap sebagai satu siklus yang saling terhubung dan tidak terputus:
1.     Pengukuran
2.     Evaluasi
3.     Perencanaan
4.     Peningkatan
Produktivitas yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan saja, jika suatu work center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan work center tersebut tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi dasar industri dalam melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas digunakan sebagai dasar perbaikan masalah produksi terutama pada skala industri. Beberapa permasalahan yang menyebabkan penurunan produktivitas perusahaan adalah:
1.     Tidak ada evaluasi produktivitas
2.     Keterlambatan pengambilan keputusan oleh manajemen
3.     Motivasi rendah dalam pekerjaan.
4.     Perusahaan tidak mampu berkompetisi dan beradaptasi pada kemajuan teknologi dan informasi.
Upaya peningkatan produktivitas membutuhkan beberapa indikator sebagai evaluasi. Salah satu diantaranya adalah metode Overall Equipment Effectiveness. Sementara identifikasi permasalahan dapat dilakukan dengan pendekatan lean production.

C. PENGERTIAN PRODUKTIVITAS MENURUT PARA AHLI :
     Pengertian produktivitas kerja memiliki banyak sekali pengertian yang di jelaskan. Teptai titik utamanya relative sama dari setiap ahli. Untuk dapat mengerti tentang pengertian produktivitas kerja menurut para ahli akan di jelaskan sebagai berikut:
1.      Sedarmayanti
        Produktivitas merupakan “keinginan dan upaya dari Manusia untuk dapat meningkatkan sualitas dalam kehidupannya dan penghidupan di segala aspek bidang”.
2.      George J. Washin
        Produktivitas di dalamnya mengandung 2 konsep yang utama yaitu efisien dan efektivitas. Dalam efisiensi dapat mengukur sumber daya, baik dari Manusia, keuangan, atau dapat juga dari alam yang di butuhkan guna memenuhi tingkat dari pelayanan yang di inginkan, efektivitas adalah mengukur dalam segi hasil mutu pelayanan yang telah di capai.
3.      Menurut Ervianto “2004”
        Dalam bukunya Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi mengatakan bahwa produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara ouput dan input, atau rasio antara hasil produk dengan total sumber daya yang digunakan.Selain itu beliau juga mengungkapkan dalam jurnal yang berjudul pengukuran Produktivitas kelompok pekerja bangunan dalam proyek konstruksi “2008”, pengertian produktivitas tersebut biasanya dihubungkan dengan produktivitas pekerja dan dapat dijabarkan sebagai perbandingan antara hasil kerja dan jam kerja.
4.      Menurut Kussriyanto “1984’’
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan “ouput, keluaran” dan segala pengorbanan “biaya” untuk mewujudkan hasil tersebut “input, masukan”.
5.      Menurut Revianto “1985”
Juga mendefinisikan bahwa produktivitas ialah suatu konsep yang menunjukan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk seorang tenaga kerja.


  • Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya.
  • Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran produktivitas baik dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas.
  • Perencanaan target tingkat produktivitas dimasa datang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang.
  • Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas yang ada ditingkat produktivitas yang direncanakan dan tingkat produktivitas yang diukur.
  • Pengukuran produktivitas perusahan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas diantara organisasi perusahaan dalam industri sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun global.
  • Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktivitas terus menerus “Continuous Productivity Improvement” dan lain-lain.
x
D. Tujuan Pengukuran Produktivitas
     Tujuan dari pengukuran ialah akan menentukan jenis rasio mana yang digunakan dan diantaranya banyak macam produktivitas nilai “Value Produktivity” produktivitas nilai tambah atau value added productivity lebih cocok digunakan untuk menggambarkan peningkatan produktivitas dan pembagian hasilnya. Hal ini dikarenakan nilai tambah umumnya merupakan sumber dari pembagian hasil produksi ditingkat ekonomi secara nasional maupun tingkat perusahaan.

E. Manfaat Pengukuran Produktivitas
    Menurut Vincent Gaspersz (1998) dalam bukunya “Manajemen Produktivitas Total” mengungkapkan bahwa terdapat beberapa manfaat pengukuran produktivitas dalam suatu organisasi perusahaan antara lain:

F. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Berikut ini faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:
1) Pendidikan
Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya. Semakin tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja staf dan karyawan
2) Kesehatan jasmani dan rohani
Salah satu tugas pimpinan perusahaan adalah menjamin kesehatan karyawan yaitu dengan cara mengatur jam kerja, meniadakan lembur sehingga dapat menciptakan kegiatan kerja para karyawan. Karyawan yang sehat juga pasti akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
3) Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas. Lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih giat.
4) Faktor Manajerial
Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.
5) Motivasi
Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.
6) Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang karyawan perlu mendapat perhatian dari perusahan karena produktivitas kerja akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Produktivitas dapat dimaksudkan sebagai penggunaan sumber-sumber ekonomi yang digerakan secara efektif dan memerlukan keterangan organisator dan teknik sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah.

G. Pengukuran Produktivitas
       Pengukuran atau penilaian produktivitas perusahaan merupakan pengukuran terhadap produktivitas atau prestasi kerja karyawan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Pengukuran atau penilaian produktivitas karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan, apakah baik, sedang, atau kurang.
Penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan. Hal ini digunakan untuk menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas atau prestasi kerja berarti para bawahan mendapat perhatian atasan sehingga mendorong bawahan untuk lebih bergairah dalam bekerja, asalkan proses pengukurannya atau penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk dipromosikan, didemosikan, dikembangkan atau balas jasa (kompensasi)  nya dinaikkan. Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat mendorong produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan seperti kesetiaan atau loyalitas pegawai, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan didalam perusahaan.




BAB II
SIKLUS PRODUKTIVITAS
A .EMPAT TAHAP SIKLUS PRODUKTIVITAS
     .Menurut Sumanth (1985) memperkenalkan suatu konsep yang disebut sebagai siklus produktifitas untuk dipergunakan dalam peningkatan produktifitas secara terus menerus.
Siklus produktifitas dibagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Pengukuran produktifitas
Proses pengukuran produktifitas dengan menggunakan alat ukur produktifitas berdasarkan kriteria ataupun indikator pengukuran.
2. Evaluasi produktifitas
Proses evaluasi terhadap hasil pengukuran kinerja yang telah dicapai berdasarkan kriteria maupun indikator pengukuran, dalam upaya mengetahui produktifitas kinerja yang telah dilaksanakan.
3. Perencanaan produktifitas
Proses perencanaan terhadap produktifitas berupa penetapan target kinerja dan perencanaan terhadap perbaikan kinerja yang telah dilaksanakan.
4. Peningkatan produktifitas
Proses peningkatan produktifitas kinerja perusahaan dalam upaya pemenuhan target produktifitas yang telah ditetapkan, dengan cara melakukan perbaikan-perbaikan kinerja yang masih dinilai kurang.

                                    
B.PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Rumus Umum Produktifitas
Dalam menghitung produktifitas terdapat rumus umum yang dapat digunakan yaitu :
          Produktifitas =  Output \  imput
Untuk pengukuran produktifitas tenaga kerja parsial disini, output dapat didefinisikan sebagai jumlah penjualan secara keseluruhan.
          Produktifitas tenaga kerja  =  Output / Besarnya jam kerja

     Langkah awal adalah dengan melakukan pengukuran produktifitas.
Pengukuran produktifitas dapat dilakukan pada berbagai macam unit kegiatan  mulai dari unit terkecil sampai yang terbesar, yaitu stasiun kerja, seksi atau unit perusahaan, tingkat perusahaan, industri, nasional maupun internasional.
Ada empat cara untuk membandingkan hasil pengukuran produktifitas,yaitu :
1. Membandingkan hasil pengukuran dari periode yang sedang diukur dengan periode dasar.
2. Membandingkan hasil pengukuran dari suatu unit organisasi dengan unit organisasi yang lain.
3. Membandingkan hasil pengukuran dari periode yang sedang diukur dengan target yang sudah                   
    diterapkan
4. Membandingkan hasil pengukuran dari periode yang sedang diukur dengan periode   
    sebelumnya.


Dalam melakukan pengukuran produktifitas terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat produktifitas. Faktor-faktor itu adalah :
a. Manajemen perusahaan
Peranan manajemen dalan mengelola perusahaan sangat
mempengaruhi perbaikan produktifitas. Tindakan-tindakan yang kurang
memperhatikan moral dapat menimbulkan pandangan yang jelek terhadap
perusahaan. Usaha pimpinan yang baik namun tidak mendapat dukungan
bawahan akan sia-sia saja. Oleh karena itu perlu adanya kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan. Pimpinan hendaknya mampu mengembangkan dan memperbaiki suasana kerja yang menyenangkan untuk meningkatkan prestasi. Setiap kelompok kerja turut mempengaruhi tujuan tersebut. Tidak hanya kondisi kerja yang mencerminkan sikap individu dan perasaan kelompok, tetapi juga memberikan petunjuk yang kuat mengenai perasaan dan pimpinan kelompok.
b. Workforce Mix
Masalah yang menyebabkan kurang produktifnya tenaga kerja adalah kurangnya keterampilan (skill) dari pekerja itu sendiri. Hal ini menyebabkan output perusahaan tidak mengalami kemajuan. Kurangnya keterampilan pekerja itu dapat diperbaiki dengan melakukan training.
c. Ukuran dan usia perusahaan
Ukuran dan usia perusahaan mempengaruhi pertumbuhan produktifitas. Perusahaan yang telah berkembang besar lebih banyak  mengalami hambatan dalam komunikasi internal, pencapaian prestasi dan tujuan perusahaan. Tingkatan dalam perusahaan juga berpengaruh pada produktifitas. Perusahaan dengan tingkatan yang lebih banyak akan memerlukan biaya yang lebih besar pula seperti biaya kenaikan upah dan tunjangan karyawan. Selain itu tingkatan yang banyak juga menyebabkan usaha manajemen menjadi terpisah-pisah, koordinasi menjadi lebih sulit, komunikasi menjadi lebih lambat dan menyimpang, serta pengambilan keputusan menjadi lebih lambat. Pertumbuhan ukuran perusahaan, spesialisasi dan peningkatan fungsi individu daripada fungsi kelompok menyebabkan perusahaan tidak fleksibel dalam menghadapi suatu lingkungan. Perusahaan besar cenderung menjadi lebih kompleks, lebih birokratis, dan lebih banyak manajer yang bergantung pada pengolahan data daripada pengamatan langsung di lapangan.

d. Sumber daya fisik, metode kerja, proses produksi, dan teknologi yang
     dapat menghambat produktifitas.
Sumber daya fisik seperti fasilitas tenaga kerja, perancangan tata letak, dan penjadwalan produksi dapat menghambat produktifitas jika hal tersebut tidak diatur dengan benar. Perancangan tata letak pabrik mempengaruhi aliran kerja dan kontinuitas pada proses produksi. Penyesuaian antara ukuran fasilitas dan volume kerja yang diproses juga penting. Kemajuan teknologi turut mempengaruhi proses produksi. Mekanisasi, produksi masal, dan
otomisasiumumnya membutuhkan fasilitas yang lebih banyak dan peralatan yang lebih modern. Hal ini berarti pengeluaran biaya yang lebih besar.

C.Langkah - langkah Pengukuran Produktifitas
 Langkah-langkah untuk melakukan pengukuran produktifitas, adalah :
1.  Menetapkan tujuan pengukuran 
Pengukuran harus dikembangkan untuk memperbaiki dan memenuhi kebutuhan dari suatu organisasi.
2.  Melibatkan orang-orang yang akan diukur
Orang-orang yang akan dievaluasi haruslah dilibatkan dalam proses, karena mereka seringkali lebih mengetahui pekerjaannya daripada orang lain. Dan yang terpenting, jika pekerja tersebut dilibatkan dalam pengukuran produktifitas tersebut dan mengerti tujuan pengukuran tersebut, maka akan memperkecil tingkat kegagalan pengukuran tersebut.
3. Melaksanakan pengukuran
Pengukuran produktifitas harus ditinjau dan diperbaharui secara terus menerus dan berkelanjutan sehingga dapat beradaptasi dalam menghadapi perubahan-perubahan.

D. Model Pengukuran Produktifitas
Model produktifitas dikemukakan oleh banyak kalangan akademis yang mendalami masalah produktifitas. Model tersebut diimplementasikan untuk mengukur produktifitas total,produktifitas parsial, dan produktifitas total faktor pada tingkat perusahaan maupun pada tingkat stasiun kerja.
1. Produktifitas Total
Pengukuran produktifitas secara total biasanya dilakukan berdasarkan data finansial perusahaan. Pada pengukuran ini diukur terlebih dahulu agregat output yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan agregat input yang digunakan.
Rumus produktifitas total :
         Produktifitas Total =  masukkan Total keluaran/ Total masukan
Keuntungan pengukuran produktifitas total adalah
a.Mempertimbangkan semua faktor output dan input yang dapat dikuantitaskan sehingga lebih    
   akurat menggambarkan keadaan ekonomi perusahaan sesungguhnya.
b. Mudah berhubungan dengan total biaya.
c. Pengendalian keuntungan dengan menggunakan indeks produktifitas total   sangat bermanfaat   
    bagi pimpinan.
d. Jika digunakan bersama dengan pengukuran produktifitas parsial dapat    langsung   
   diperhatikan oleh pihak manajemen dengan cara yang lebih efektif.
e. Pengendalian keuntungan dapat bermanfaat bagi pemimpin  Keterbatasan pengukuran  
  
2. Produktifitas Total Faktor
     Produktifitas total faktor adalah rasio output bersih dengan jumlah  input modal dan tenaga kerja. Output bersih merupakan selisih output total dengan  jumlah peralatan dan jasa yang dibeli.
Rumus produktifitas total faktor :
          Produktifitas Total Faktor =  Tenaga kerja + Modal / Output
                                                  
                                                          = Output total - jumlah peralatan dan jasa/Tenaga
                                                              ---------------------------------------------------------------------
                                                                                         Kerja + modal

   Keuntungan pengukuran produktifitas total faktor adalah :
a. Hanya input tenaga kerja dan modal yang dipertimbangkan dalam input  total faktor.
b. Tidak banyak berpengaruh terhadap input bahan baku dan energi. 
c.  Data dari perusahaan relatif mudah diperoleh.
d. Dapat dianalisis dari sudut pandang ekonomi karena menyangkut keadaan ekonomi    
perusahaan secara total.
Keterbatasan pengukuran produktifitas total faktor adalah :
a. Tidak banyak berpengaruh terhadap input bahan baku dan energi.
b. Hanya input tenaga kerja dan modal yang dipertimbangkan dalam input total faktor.
c. Sulit bagi pihak manajemen untuk menganalisis hubungan nilai tambah  output dengan   
   efisiensi produksi karena nilai tambah yang dihasilkan bisa saja disebabkan oleh adanya
    peningkatan biaya produksi.
d. Tidak cocok bila biaya material merupakan bagian yang cukup besar dari biaya total produk,
     sedangkan pengaruh yang besar dari input material tidak langsung ditunjukkan dalam   
      pengukuran produktifitas tersebut.

3. Pengukuran Produktifitas Parsial
Pengukuran produktifitas parsial mengukur produktifitas unit proses secara spesifik sehingga lebih obyektif, mudah dipantau dan diperbaiki. Produktifitas keseluruhan akan baik jika produktifitas parsialnya baik. Jadi peningkatan  produktifitas total dapat dilakukan dengan memperbaiki produktifitas parsial.
Rumus produktifitas parsial :
     Produktifitas Parsial = Output/ Faktorproduksi persial
Keuntungan pengukuran produktifitas parsial adalah :
a. Mudah dimengerti.
b. Data mudah diperoleh.
c. Indeks produktifitas mudah dihitung.
d. Mudah diterima oleh manajemen karena ketiga keuntungan diatas.
e. Beberapa produktifitas parsial menunjukkan keseluruhan data yang ada di perusahaan.
f. Sebagai alat diagnosa yang baik untuk bagian-bagian yang perlu diperbaiki tingkat produktifitasnya.
g. Hanya dapat mengetahui adanya peningkatan biaya pada bagian tertentu. 
Keterbatasan pengukuran produktifitas parsial adalah :
a. Tidak dapat mencerminkan tingkat produktifitas perusahaan.
b. Hanya dapat mengetahui adanya peningkatan biaya pada bagian tertentu.
c. Perbaikan produktifitas hanya pada bidang yang diukur.
d. Bila digunakan tersendiri dapat merugikan perusahaan dari segi biaya.

4. Evaluasi Produktifitas
    Setelah melakukan pengukuran terhadap sumber-sumber yang berpengaruh pada produktifitas, maka selanjutnya dilakukan evaluasi. Tahap evaluasi ini sangat penting dilakukan karena dengan evaluasi dapat diketahui penyebab rendahnya produktifitas sehingga dapat segera dilakukan tindakan perbaikan. Tahap evaluasi ini dapat dilakukan dengan metode produktifitas yang ada. Kemudian menganalisa hasil yang diperoleh dari pengolahan data dengan menggunakan metode produktifitas tersebut. Hasil analisa tersebut dapat digunakan untuk membuat suatu perencanaan peningkatan produktifitas, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
Produktifitas dikatakan meningkat jika :
1. Jumlah hasil produksi tetap atau meningkat dengan pengurangan penggunaan sumber daya.
2. Pertambahan jumlah hasil produksi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pertambahan
    penggunaan sumber daya.
3. Jumlah hasil yang diproduksi meningkat dengan penggunaan sumber daya yang sama.

Ada dua cara evaluasi produktifitas, yaitu :
1.      Evaluasi terhadap dua periode pengukuran, yaitu dengan membandingkan produktifitas total  
antara periode t dengan produktifitas pada periode t-1 (periode sebelumnya).
2.      Evaluasi terhadap suatu periode pengukuran tertentu, yaitu dengan membandingkan nilai
 produktifitas pada saat pengukuran dengan produktifitas hasil ramalan.


5. Perencanaan Produktifitas
Perencanaan produktifitas adalah target produktifitas sehingga target dapat dijadikan sebagai patokan dan dasar perbandingan bagi tahap evaluasi produktifitas.

Syarat-syarat dalam penentuan target adalah :
1. Penentuan target disesuaikan dengan kemampuan.
2. Target harus dapat dicapai, tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah.
3. Dalam jangka waktu tertentu.
     Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produktifitas adalah dalam  menentukan target perlu juga diciptakan situasi dan lingkungan yang mendukung untuk pencapaian target.

Secara garis besar peran perencanaan produktifitas adalah sebagai berikut :
a. Sebagai media untuk meningkatkan kerjasama baik secara vertikal maupun horizontal dalam organisasi.
b. Sebagai pendorong kreativitas berpikir, pembentukan kelompok yang produktif dan mengurangi ketakutan terhadap keadaan masa yang tidak pasti.
c. Sebagai dasar pelaksanaan perbaikan produktivitas bagi perusahaan  dengan menyesuaikan kondisi internal maupun eksternal.  


6. Perencanaan Produktivitas 
Ada beberapa definisi tentang perencanaan, diantaranya menurut Scot (Sumanth, 1984) perencanaan adalah suatu proses analisa yang mencakup taksiran tentang keadaan masa  yang akan datang, keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, serta mengembangkan langkah-langkah dari alternatif yang ada untuk mencapai tujuan.
 Sherwood (Sumanth, 1984) menyatakan bahwa ada tiga kelas definisi dari perencanaan :
1. Keterlibatan dari tujuan, cita-cita dan garis pedoman.
2. Menentukan apa, bagaimana, kapan akan dilaksanakan.
3. Suatu aktivitas secara kasar sama artinya dengan penganggaran.

       Menurut Henry Fayol (Sumanth, 1984), perencanaan suatu tindakan adalah satu dan pada saat bersamaan, hasil dari pertimbangan, megikuti garis usaha, suatu tahap untuk maju, suatu metode untuk digunakan. Perencanaan produktivitas adalah penentuan target produktivitas total atau produktivitas parsial sehingga target tersebut dapat dijadikan sebagai patokan dan dasar perbandingan bagi tahap evaluasi pada siklus produktivitas. Suatu organisasi yang telah melakukan pendekatan formal pada perencanaan produktivitas, berarti berada pada posisi yang lebih baik dalam persaingan dengan organisasi lain yang belum. Dengan menetapkan tujuan atau sasaran pencapaian produktivitas, berarti organisasi tersebut telah sadar akan arti dari produktivitas. Dengan merencanakan tingkat sasaran produktivitas total maupun prouktivitas parsial, suatu organisasi dapat menemukan cara-cara untuk beroperasi dengan lebih efisien dan lebih produktif sebelum benar-benar mencapai tujuan yang ditetapkan.

2.5.2  Prosedur Perencanaan Produktivitas
           Cotton (Sumanth, 1984) mengusulkan tiga langkah prosedur
perencanaan produktivitas, yaitu : 
1. Kembangkan struktur dan proses perencanaan yang efektif.
2. Persiapkan tujuan produtivitas, pikirkan proses perencanaan secara
objektif sesuai tujuan.
3. Adanya pengawasan, beri asistensi dan koordinasi dengan orang yang
terlibat dalam perencanaan target.




Tahap Perencanaan Produktivitas
Proses perecanaan produktivitas terdiri atas tiga tahapan, yaitu :
1.      Tahap persiapan
Pada tahap ini ditetapkan tujuan dari prosedur perencanaan agar proses perencanaan lebih efisien dan efektif. Selain itu hambatan yang mungkin terjadi juga diperkirakan dan diantisipasi sedini mungkin.
2.      Tahap perencanaan
Pada tahap ini dititikberatkan pada perumusan rencana tindakan yang didasarkan atas analisa terhadap kesempatan dan pilihan yang tersedia. Pada tahap ini juga dilakukan perumusan tujuan, penyiapan rencana dasar dan perencanaan langkah-langkah yang akan diambil.
3.      Tahap untuk kerja
Pada tahap ini dilakukan evaluasi dan penyesuaian rencana serta
tindakan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.


Manfaat Pengukuran Produktifitas
        Suatu organisasi perlu mengetahui pada tingkat produktifitas mana  perusahaan itu beroperasi, agar dapat membandingkannya dengan  produktifitas standart yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat perbaikan produktifitas dari waktu ke waktu, dan membandingkandengan  produktifitas industri sejenis. Hal ini menjadi penting agar perusahaan itu  dapat meningkatkan daya saing dari produk yang dihasilkannya.  Terdapat beberapa manfaat pengukuran produktifitas dalam suatu  organisasi perusahaan, antara lain : 
1. Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan produktifitas melalui efisiensi penggunaan sumber-sumber daya itu.
2. Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan
efisien produktifitas melalui pengukuran, baik dalam perencanaan
jangka pendek maupun jangka panjang
3. Pengukuran produktifitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktifitas di antara organisasi perusahaan dalam industri yang sejenis
4. Nilai-nilai produktifitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan
5. Pengukuran produktifitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktifitas secara terus menerus
6. Pengukuran produktifitas terus menerus akan memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktifitas perusahaan dari waktu ke waktu
7. Pengukuran produktifitas akan memberikan motivasi kepada orangorang untuk secara teru menerus melakukan perbaikan dan juga akan meningkatkan kepuasan kerja. Orang-orang akan lebih memberikan perhatian kepada pengukuran produktifitas apabila dampak dari perbaikan produktifitas itu terlihat jelas dan dirasakan langsung oleh
mereka.

6.      Peningkatan Produktifitas
       Perbaikan produktifitas adalah proses pengaplikasian dari apa yang sudah direncanakan pada keadaan sesungguhnya. Sebelum melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan produktifitas, terlebih dahulu perlu diselidiki hal-hal apa saja  yang mengakibatkan rendahnya produktifitas di suatu perusahaan. Setelah diketahui faktor penyebab turunnya produktifitas tersebut, maka harus ditentukan langkah-langkah yang dapat meningkatkan produktifitas.
Langkah-langkah untuk meningkatkan produktifitas, yaitu :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab turunnya produktifitas.
2. Mempersiapkan rencana perbaikan dan menetapkan sasaran yang akan dicapai.
3. Menghilangkan faktor-faktor penghalang terhadap produktifitas yang sudah diketahui, seperti bottleneck, elemen-elemen kerja yang tidak berguna, pengeluaran biaya yang tidak berguna, dan lain-lain.
4. Melaksanakan rencana perbaikan dan mulai melakukan pengukuran. Yang menjadi fokus perhatian adalah tindakan prioritas yang  menghasilkan tingkat pengembalian yang cepat, aktivitas-aktivitas mendesak yang tidak memakan waktu lama, dan sebagainya.
5. Memotivasi para pekerja untuk mencapai produktifitas yang lebih tinggi. Training dan pendidikan khusus perlu dilakukan agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan para pekerja yang nantinya akan meningkatkan produktifitas.

Secara garis besar peningkatan produktifitas dapat terjadi jika :
- Jumlah hasil produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya yang sama.
- Jumlah hasil produksi yang sama atau meningkat dengan penggunaan sumber daya berkurang.
- Jumlah hasil produksi yang jauh lebih besar di peroleh dengan pertambahan sumber daya yang   
  relatif lebih kecil.

6.1 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produktifitas
Faktor yang mempengaruhi usaha peningkatan produktifitas adalah :
1 Faktor teknis
   Yaitu faktor yang berhubungan degan pemakaian dan penerapan metode kerja yang lebih efektif dan efisien.
2   Faktor manusia
    Yaitu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap usaha-usaha yang    dilakukan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya.